Mengapa
buah ini dinamai rambutan? Mungkin karena ciri utamanya berambut
banyak. Kalau pas musimnya, buah ini mudah dijumpai di pinggir-pinggir
jalan dengan harga ringan. Bahkan, diluar Jawa bisa jadi tak ada
harganya. Biasanya, orang mengenalnya hanya sebagai buah atau di buat
manisan. Namun, ternyata tumbuhan ini bisa juga untuk pengobatan.
Mengenal Rambutan
Rambutan
(Nephelii lappacei) banyak ditanam sebagai pohon buah, terkadang
ditemukan sebagai tumbuhan liar,terutama di luar Jawa. Tumbuhan tropis
ini memerlukan iklim lembab dengan curah hujan tahunan paling sedikit
2000 mm. rambutan merupakan tanaman dataran rendah hingga ketinggian
300-600 dpl.
Biasanya tumbuhan ini tingginya antara 15-25 m,
bercabang-cabang, dan daunnya berwarna hijau. Buah bentuknya bulat
lonjong, panjang 3-5 cm dengan duri temple (rambut) lemas sampai kaku.
Kulit
buah berwarna hijau, dan menjadi kuning atau merah kalau sudah masak.
Dinding buah tebal. Biji berbentuk elips, terbungkus daging buah
berwarna putih transparan yang dapat dimakan dan banyak mengandung air.
Rasanya bervariasi dari masam sampai manis. Kulit biji tipis berkayu.
Umumnya
rambutan berbunga pada akhir musim kemarau dan membentuk buah pada
musim hujan, sekitar November sampai Februari. Rambutan juga mempunyai
banyak jenis di antaranya Ropiah, Si Macan, Si Nyonya, Lebak Bulus dan
Binjei. Perbanyakan melalui biji, tempelan tunas, dan mencangkok.
Kandungan dan Manfaat
Buah
ini mengandung karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium dan
vitamin C. Kulit buah mengandung tanin dan saponin. Biji mengandung
lemak dan polifenol. Daun mengandung tannin dan saponin. Kulit batang
mengandung tannin, saponin, flavonida, pectic substance, dan zat besi.
Bagian
tumbuhan ini yang dapat digunakan sebagai obat adalah kulit buah
digunakan untuk mengatasi disentri dan demam, kulit kayu digunakan untuk
mengatasi sariawan, daun digunakan untuk mengatasi diare dan
menghitamkan rambut, akar digunakan untuk mengatasi demam, dan biji
digunakan untuk mengatasi kencing manis (diabetes mellitus).
Cara dan Contoh Pemakaian.
Untuk
obat yang diminum, tidak ada dosis rekomendasi. Untuk pemakaian luar,
daun digiling samapi halus, lalu ditambah sedikit air. Kemudian air
perasannya dapat digunakan untuk perawatan rambut. Adapun contoh
pemakaiannya adalah sebagai berikut :
Disentri
Kulit
buah rambutan (10 buah) dicuci, lalu dippotong-potong seperlunya. Lalu
ditambahkan 3 gelas minum air bersih, selanjutnya rebus sampai airnya
tersisa setengah. Setelah dingin, disaring dan diminum 2 kali sehari,
masing-masing tiga perempat gelas.
Demam
Kulit
rambutan yang telah dikeringkan (15 gr) dicuci. Kemudian ditambah 3
gelas air bersih, lalu direbus sampai mendidih selama 15 menit. Setelah
dingin, disaring dan diminum 3 kali sehari, masing-masing sepertiga
bagian.
Perawatan Rambut
Daun rambutan
secukupnya dicuci , lalu ditumbuk sampai halus. Sedikit air ditambahkan,
sambil diaduk rata sampai menjadi adonan seperti bubur. Lalu, diperas
dan didisaring dengan sepotong kain. Air yang terkumpul digunakan untuk
membasahi kulit kepala. Hal ini dilakukan setiap hari sampai terlihat
hasilnya.
Kencing Manis
Biji rambutan (5
biji) digoreng sangran (sangria), lalu digiling sampai menjadi serbuk.
Kemudian, diseduh dengan satu cangkir air panas. Setelah dingin airnya
diminum sekaligus. Lakukan 1-2 kali sehari.
Sariawan
Kulit
kayu rambutan (3 ruas jari) dicuci, lalu direbus dengan 2 gelas air
bersih sampai tersisa satu gelas. Kemudian dipakai untuk berkumur selagi
hangat.
Tak disangka, ternyata si rambut merah ini punya khasiat
obat juga. Tak ada salahnya dicoba. Bagi yang punya perkarangan yang
luas, kenapa tak mencoba menanamnya? Selain mudah dan murah, juga cepat
berbuah. Satu lagi, bisa dijadikan koleksi tanaman obat keluarga.
No comments:
Post a Comment