Ibarat
payung yang digunakan di kala hujan atau matahari terik, sistem imun melindungi
tubuh kita dari berbagai kuman dan mikro-organisme setiap hari. Bila tidak ada
perlindungan itu, maka tubuh kita akan mudah diinfeksi oleh kuman dan mikro-organisme
tersebut.
Sistem
imun kita terdiri dari rangkaian sel, protein, jaringan otot, dan organ-organ
tertentu. Sel yang terlibat dalam sistem imun manusia adalah lekosit (sel darah
putih) yang diproduksi dan disimpan di berbagai lokasi di tubuh, seperti thymus,
limpa, dan sumsum tulang. Dari lokasi-lokasi tersebut, lekosit menyebar ke seluruh
organ tubuh melalui pembuluh limpatik dan pembuluh darah. Dengan demikian, sistem
kekebalan tubuh dapat bekerja secara terkoordinasi dalam mengawasi pertahanan
tubuh kita.
Ada
dua jenis lekosit, yakni fagosit dan limposit. Fagosit adalah sel-sel yang menghancurkan
organisme pengganggu, sementara limposit adalah sel-sel yang mengingat dan mengenali
para pengganggu sebelumnya dan kemudian membantu tubuh untuk menghancurkan mereka.
Rangkaian
sel, protein, jaringan otot, dan organ-organ tertentu itu adalah bagian dari
sistem imun yang melindungi manusia dalam serangkaian proses yang dinamai respon
imun. Karena ada respon imun, maka sistem imun kita dapat menyerang para pengganggu
penyebab berbagai penyakit tersebut.
Sistem
respon itu dimulai ketika suatu antigen (substansi asing yang menyerang tubuh)
memasuki tubuh. Tubuh kemudian mengenali dan merespon antigen tersebut dengan
cara memicu produksi antibodi (protein khusus yang diarahkan untuk antigen tertentu
juga).
Bila
sudah diproduksi, antibodi itu akan bertahan di dalam tubuh dan bersiaga untuk
menghalau antigen yang telah dikenali sebelumnya. Makanya, bila seseorang sudah
pernah terkena suatu penyakit tertentu, misalnya cacar air, biasanya ia tidak
akan terkena penyakit yang sama untuk kedua kalinya.
Konsep
itulah yang mendasari cara kerja imunisasi. Vaksin imunisasi memperkenalkan
tubuh terhadap antigen tertentu. Antigen itu diformulasikan sedemikian rupa
untuk tidak membuat tubuh sakit, melainkan memicu tubuh untuk memproduksi antibodi
yang akan melindungi tubuh dari serangan antigen tersebut. Dengan demikian,
antibodi itu diharapkan akan melindungi tubuh dari serangan antigen sejenis
di masa depan.
Walau
antibodi mampu mengenali antigen dan menempatkannya sebagai sasaran, antibodi
tidak dapat menghancurkannya tanpa bantuan. Di sinilah sel-T menunjukkan kemampuannya
sehingga lumrah bila sel-T dikenal dengan nama "sel pembunuh".
Selain
mengenali dan menargetkan antigen, antibodi juga dapat menetralkan racun yang
diproduksi oleh berbagai organisme. Pun, antibodi punya wewenang untuk mengaktivasi
"komplemen", satu kelompok protein yang merupakan bagian dari sistem
imun dan berfungsi membantu membunuh bakteri, virus, atau sel yang terinfeksi.
Semua
bagian sistem imun itu bekerja melindungi tubuh kita dari berbagai penyakit.
Perlindungan itu dinamai imunitas. Namun, imunitas setiap orang berbeda. Ada
yang terlihat selalu sehat, ada yang mudah sakit. Seiring pertambahan usia,
antibodi kita pun mengenal semakin banyak antigen. Itulah sebabnya orang dewasa
cenderung lebih jarang sakit dibandingkan anak-anak.
Perbedaan
itu bisa terletak pada salah satu dari tiga jenis imunitas yang pada dasarnya
dimiliki oleh setiap orang.
Pertama,
imunitas natural ada di dalam tubuh kita sejak kita lahir. Imunitas ini membuat
tubuh kita terlindung dari kuman-kuman yang dapat menyerang makhluk lain. Makanya,
virus yang menyebabkan leukemia pada kucing tidak berpengaruh apa pun pada manusia.
Demikian juga sebaliknya.
Loh,
kok manusia bisa terkena flu burung atau flu babi?
Virus flu burung dan flu babi yang menyerang manusia adalah varian virus yang sudah bermutasi sehingga dapat menembus imunitas kita. Memang ditulari oleh hewan, namun masuk ke dalam tubuh manusia dalam bentuk mutan baru.
Virus flu burung dan flu babi yang menyerang manusia adalah varian virus yang sudah bermutasi sehingga dapat menembus imunitas kita. Memang ditulari oleh hewan, namun masuk ke dalam tubuh manusia dalam bentuk mutan baru.
Jenis
kedua, yakni imunitas adaptif, adalah imunitas yang berkembang seumur hidup
kita karena tubuh kita terkena serangan penyakit atau mendapat vaksinasi.
Imunitas
pasif adalah jenis yang ketiga. Dinamai pasif karena "dipinjam" dari
sumber lain dan bertahan untuk waktu singkat. Misalnya ASI. Melalui ASI, seorang
Ibu memberikan antibodinya kepada si bayi sehingga memberikan imunitas sementara
terhadap antigen-antigen yang telah dikenali oleh antibodi tersebut saat masih
berada di dalam tubuh sang ibu. Antibodi itu akan melindungi si bayi di masa-masa
awal pertumbuhannya.
Namun,
seperti payung yang terkadang tak dapat melindungi seluruh tubuh kita dari terpaan
hujan, imunitas pun tak selalu berhasil menjalankan tugasnya. Inilah penyebab
mengapa kita menjadi sakit atau terinfeksi.
Biasanya
hal tersebut disebabkan oleh berbagai masalah. Ada empat kategori penyebab masalah
pada sistem imun manusia, yakni gangguan immunodefisiensi, autoimun, alergi,
atau kanker pada bagian tertentu di sistem imun.
HD Bee Propolis untuk Sistem Imun Manusia
Melalui berbagai penelitian, bee propolis telah terbukti efektif melawan bakteri, virus, dan jamur yang menginfeksi tubuh manusia. Bee propolis bisa seefektif itu karena, ternyata, bee propolis mampu menguatkan thymus. Seperti yang tertulis di atas, thymus adalah tempat memproduksi dan menyimpan lekosit. Lekosit itu sendiri adalah sel darah putih yang berperan sangat penting dalam sistem imun manusia.
Manfaat
bee propolis dalam menguatkan thymus tersebut diutarakan oleh Dr. John
Diamond, President of the International Academy of Preventive Medicine.
Karena
bee propolis bekerja di thymus, maka yang diberikan oleh bee propolis bukanlah
jenis imunitas pasif walaupun berasal dari luar tubuh manusia. Bayangkan sebuah
pertunjukan teater, di mana imunitas pasif adalah para pemain yang bisa digantikan,
sementara thymus adalah produser yang menentukan bagaimana keseluruhan pertunjukan
itu ditampilkan. Yang dilakukan oleh bee propolis adalah berhubungan dengan
"produser"-nya, bukan "pemain"-nya.
Ada
banyak suplemen bee propolis di luar sana, namun HD Bee Propolis adalah yang
terbaik karena mengandung bee propolis yang diproses dengan metode ekstraksi
khusus untuk mendapatkan propolis yang murni dan berkualitas.
Mengapa
Anda perlu mengonsumsi HD Bee Propolis? Saat antigen memasuki tubuh Anda, imunitas
Anda akan bekerja seperti payung di kala hujan. Tetapi, ketika hujan terlalu
deras sehingga dapat membasahi pakaian dan tubuh Anda, apa salahnya menggunakan
jas hujan juga? Anda dapat mengandalkan sistem imun di tubuh Anda, tetapi sistem
itu tidak selalu mampu melindungi Anda. Konsumsilah HD Bee Propolis agar Anda
mendapatkan perlindungan tambahan yang akan mengoptimalkan imunitas Anda, seperti
"memakai jas hujan dan payung secara bersamaan di kala hujan turun sangat
deras."
No comments:
Post a Comment